Dedikas, cinta
It’s for you, no one else
It’s for you, no one else
Courtesy of liriklagu.asia
Figur terindah, pelengkap hidupku
Tanpa pamrih peluhmu yang takkan terdup
Membuat jiwa halus dengan cinta
Kasih, air mata, amarah yang sempurna
Tak patut aku pertanyakan di dalam batin
Mengapa pikiran sadar ini tak mau bergeming
Kenapa selalu ku lakukan hal yang buntu
Yang selalu bertentangan dengan imajimu
Cinta yang kau punya terlalu istimewa
Tak mampu ku bayar dengan bait kata bermakna
Mama, maafkan, you know i love you
Mama, kaulah cinta abadiku
Kaulah cermin jiwaku, pelita hidupku
Mama, terima kasih untukmu, atas cinta yang tak henti
Mengalir, mengalun, dan pasti tak akan mati
Seperti air tetesi tanah yang tanduh
Kau sirami kering, basahi jiwa yang jaus
Terkadang ku tak mengerti (ku tak mengerti)
Semua yang kau lakukan demi kebaikan diriku
Sendiri pernah ku sakiti mama
Tetapi kau balas semua itu dengan doa
Sempat ku nakal dan jarang pulang ke rumah
Tapi kau setia menanti dan sambut dengan ramah
Jika dalam keluarga terjadi masalah
Dirimu kami jadikan tempat sumpah serapah
Yo i wish i could take da pain away
We can make through da night, there’s a brighter day
Mama, kaulah cinta abadiku
Kaulah cermin jiwaku, pelita hidupku
Mama, terima kasih untukmu, atas cinta yang tak henti
Mengalir, mengalun, dan pasti tak akan mati
Oh Tuhan tolonglah sayangi dirinya seperti dia menyayangiku
Oh Tuhan berikanlah tempat yang terbaik di dalam surga-Mu
Yo mama, meskipun kau adalah manusia biasa
Bagiku kau malaikat yang sedang menyerupa
Berikan ku bimbingan dan kekuatan
Tuk lewati hari yang penuh dengan cobaan
Ku sandarkan diriku di bahumu
Kelembutanmu menembus dinding kalbuku
Meluluhkan semua kelelahan beban dunia
Dan biarkan terhanyut bersama dalamnya cinta (luv u, ma)
Mah, maafkan ku yang penuh dengan dosa
Sempat sakitimu karena terbutakan dunia
Maafkan ku tuk semua sikap dan perkataan
Yang sempat goreskan luka di dada
Mama, kaulah cinta abadiku
Kaulah cermin jiwaku, pelita hidupku
Mama, terima kasih untukmu, atas cinta yang tak henti
Mengalir, mengalun, dan pasti tak akan mati
Mama, kaulah cinta abadiku
Kaulah cermin jiwaku, pelita hidupku
Mama, terima kasih untukmu, atas cinta yang tak henti
Mengalir, mengalun, dan pasti tak akan mati
0 Comment:
Post a Comment
* ) Referensi, bisa sobat lihat/baca/kunjungi alamat web/blog di bawah artikel halaman ini atau bagian footer blog ini.
** ) Beritahu jika ada link rusak "Broken Link", atau kesalahan dalam penulisan.
*** ) Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan dan bijak :) .